LEADERSHiP

LEADERSHIP
LEADERSHIP

Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.

Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan-kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).

Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah:
  • Loyality, seorang pemimpin harus mampu membangkitkan loyalitas rekan kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan
  • Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan tacit knowledge pada rekan-rekannya.
  • Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
  • Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.

Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimpinan :

  • Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki (H. Abu Ahmadi, 1999:124-125).
  • Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
  • Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).<
  • Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu. (Slamet, 2002: 29).
  • Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
  • Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29).
  • Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
  • Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa. (Ngalim Purwanto, 1991:26).

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang positif dalam usaha mencapai tujuan.

Warren Bennis mendefinisikan perbedaan Leaders dan manajer sebagai perbedaan antara siapa yang memahami konteks dan siapa yang mendelegasikan. Tyler-Scotts mengelompokkan transformasi dalam kaitan dari Scientific Age Paradigm ke Relationship Age Paradigm. Yang pertama berdasarkan pada hirarki organisasi dengan otoritas formal dan kekuasaan yang fokus pada beberapa eksekutif puncak. Yang kedua melihat permasalahan secara sistematik dan kompleks. Sebagai tambahan, kekuasaan disebarkan pada seluruh tingkatan di dalam organisasi dan kolaborasi, inovasi dan berbagi pengetahuan dilihat sebagai modal utama.

Kondisi berbagi kekuasaan shared-power environment meningkatkan aspek demokrasi, dan membuat kepemimpinan relative menjadi sulit. Publik memiliki lebih banyak akses untuk melihat kepemimpinan sektor publik seperti fokus pada media, internet, tingkat yang lebih tinggi pada kepedulian publik. Kepemimpinan sektor publik pada abad 21 menuntut respon pada kebutuhan nasional, pemerintahan dan agensi public untuk mengadaptasikan lingkungan yang berubah.

Tanpa kepemimpinan sektor public, organisasi sulit mencapai harapan keinginan dari pemerintah. Beberapa hal yang memerlukan kepemimpinan adalah ketidakjelasan arah dari pemerintah, disfungsi dan konflik organisasi, keputusan dan inisiatif yang berbahaya dari beberapa stakeholder. Penting juga diketahui bahwa tuntutan untuk akuntabel dan transparan, efektif dan efisiensi dalam menggunakan sumberdaya, penekanan pada hasil, kinerja dan solusi.

Pengembangan kepemimpinan merupakan komponen kunci dalam manajemen strategi sumber daya manusia yang bertujuan mengembangkan kinerja organisasi dan mengembangkan kualitas dari manusia itu sendiri dan modal sosial.

Tugas Pemimpin
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
  1. Pemimpin bekerja dengan orang lain: Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
  2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akuntabilitas): Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.
  3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas: Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif, dan menyelesaikan masalah secara efektif.
  4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual: Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
  5. Manajer adalah forcing mediator: Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
  6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
  7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit: Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
  1. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
  2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
  3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.

Kriteria Seorang Pemimpin
Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa kriteria, yaitu :
  1. Pengaruh: Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan pernah berkata: Leadership is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh). Mother Teresa dan Lady Diana adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang punya pengaruh.
  2. Kekuasaan/power: Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang yang mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itu mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-sama saling diuntungkan.
  3. Wewenang: Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada pemimpin untuk menetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/kebijakan. Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pimpinan apabila sang pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari sang pemimpin.
  4. Pengikut: Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri.

Pemimpin Sejati
Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu:
  1. Visioner: Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam bukunya Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.
  2. Sukses Bersama: Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya. Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bagi dirinya sendiri, namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama.
  3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous): Banyak hal yang harus dipelajari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan meningkat.
  4. Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan: Pemimpin Sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya.

Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
  1. Seorang yang belajar seumur hidup : Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
  2. Berorientasi pada pelayanan : Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik membawa energi yang positif: Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti;
    • Percaya pada orang lain : Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
    • Keseimbangan dalam kehidupan : Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
    • Melihat kehidupan sebagai tantangan : Kata 'tantangan' sering diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
    • Sinergi : Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan, Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang, atasan, staf, teman sekerja.
    • Latihan mengembangkan diri sendiri : Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses dalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan;
      1. pemahaman materi;
      2. memperluas materi melalui belajar dan pengalaman;
      3. mengajar materi kepada orang lain;
      4. mengaplikasikan prinsip-prinsip;
      5. memonitoring hasil;
      6. merefleksikan kepada hasil;
      7. menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi;
      8. pemahaman baru; dan
      9. kembali menjadi diri sendiri lagi.

Pengembangan pada Sisi Penawaran dari Pengembangan Kepemimpinan
Mempelajari best practice dalam pengembangan leadership pada sektor privat dan publik, Day (2001) mengidentifikasi lima pendekatan utama sebagai tulang punggung pada sistem pengembangan leadership. Pendekatan tersebut adalah 360 degree feedback, action learning, executive coaching, networking dan mentoring. Pada dasarnya untuk memanej kinerja digunakan 360-degree feedback, untuk meningkatkan produktivitas menggunakan action learning, dan untuk mempromot corporate socialization menggunakan mentoring.

360-Degree Feedback
Pendekatan 360-degree feedback merujuk pada multi-rater feedback dan multi-source feedback yang digunakan untuk menggambarkan kumpulan sistematis dari persepsi individu dari keseluruhan aspek sudut pandang. Asumsi penting dalam pendekatan ini, kinerja akan terlihat bervariasi tergantung pada konteks dan siatuasi dan tingkah laku individu yang berbeda kepada setiap konstituen.
Pertama, manajer cenderung menilai lebih tinggi dalam efektifitas kepemimpinan daripada pada kelompoknya. Kedua, managers self rating kurang akurat dibanding penilaian pada yang lain ketika dibandingkan dengan ukuran kriteria objektif. Ketiga, staff merasa lebih puas dengan manajer dan pekerjaan ketika persepsi mereka tentang manajernya sesuai dengan persepsi manajer. Pada akhirnya semakin kuat hubungan antara manajer dan staf semakin besar kemungkinan persepsi dalam mentransformasi.

Action Learning
Filosophi dari action learning dikembang oleh Reg Revans tahun 1940 an. Asumsi dasarnya adalah bahwa orang belajar lebih efektif ketika bekerja pada live organization problem. Tujuan untuk memberikan pengalaman dan pelajaran bagi individu dalam menghadapi tantangan dan isu yang luar biasa di organisasi.
Action leraning juga menggambarkan transformasi dari latinhan secara individu ke berdasarkan kelompok. Motivasinya ada dua, pertama ketika manajer dilatih secara individu, kemudian kembali ke kantor sebagai sole advocate untuk konsep baru atau cara kerja baru, kedua mereka mengembangkan interpretasi yang berbeda dari pelajaran atau pesan tersebut.
Secara international, mungkin satu yang terbaik dan sukses dari action learning dari General Electric yakni program "Work Out" yang dirintis oleh CEO, Jack Welch, yang merupakan pusat dari upaya transformasi budaya korporasi. Program ini dirancang untuk menyusun proyek yang disediakan oleh bisnis unit perusahaan, idenya untuk mencari kerjasama. Aspek budaya yang penting pada program ini adalah menghubungkan one of GE's core values of empowered or boundary-less behavior, pemimpin GE harus percaya, respek dan percaya diri untuk melibatkan yang lain dan bersikap terbuka pada ide-ide dari semua sudut pandang. Inovasi merupakan kritikal poin untuk menjadi juara atau dalam mendapatkan sponsor untuk melaksanakan proyek tersebut. Citibank merupakan contoh lain dari pelaksanaan action learning.
Action learning merupakan fitur inti dari program pengembangan kepemimpinan yang ditawarkan oleh The Irish of Public Administration (IPA). Pelajaran penting yang dapat diambil adalah pertama, proyek harus diseleksi dan memberikan pelajaran bagi individu, kedua, adanya kesempatan kecukupan refleksi dan feedback dan dikelolah oleh tim dan fasilitator yang berpengalaman, ketiga perhatian pada dinamika kelompok dan komunikasi yang terbuka, terakhir, adanya follow-up dan implementation.

Executive Coaching
Metode ini berbiaya tinggi dan efektif dalam kaitan dengan menyesuaikan pengembangan eksekutif tujuan strategi organisasi dan kebutuhan individu. Partisipan banyak belajar mengenai lingkungan dan pengambilan keputusan, kinerja tim dan motivasi dan coaching sangat direkomendasikan sebagai alat belajar. Eksekutif biasanya ditahan, tidak boleh mengundurkan diri.
Coaching merupakan kemitraan berkelanjutan yang membantu klien memproduksi hasil yang memuaskan dalam kehidupan pribadi dan professional. Proses melibatkan secara praktis, fokus pada tujuan dan perubahan tingkah laku. Coach dilatih untuk mendengar tentang keraguan, perdebatan pribadi dan keterbatasn kepercaan untuk masuk ke dalam cara merubah kesuksesan.
Coach terlibat pada berbagai isu dari yang langsung seperti presentasi atau pengaturan waktu sampai yang lebih sulit seperti pengembangan hubungan dengan bos atau implementasi restrukturisasi inisiatif. Coach yang baik adalah yang jujur, realistic dan umpan balik yang menantang, pendengar yang baik, pemberi semangat dan mendorong aksi tindakan. Kesesuaian antara coach dan client turut memperngaruhi tingkat keberhasilan.
Sesi coaching kurang lebih selama satu jam, tatap muka atau telepon. Selama periode tersebut penting untuk aksi, refleksi, eksperimentasi dan membangun akuntabiliti termasuk "to do, observation, thought questions".
Coaching meningkatkan 88 % produktivitas pada manajer sector publik. Beberapa yang isu berkaitan dengan coaching seperti managing the growth of demand, isu etika dan scope of coaching programmed dan pengendalian biaya.
Coaching mendorong proses modernisasi dan efektif dalam pengembangan inisiatif dari kepemimpinan dan menambah nilai dalam pengembangan human capital.

Mentoring
Pada dasarnya, mentoring digambarkan sebagai aktifitas yang dilakukan seseorang (mentor) untuk orang lain (mentee) dalam rangka membantu orang tersebut melakukan pekerjaannyalebih efektif dan/atau untuk kemajuan dalam karirnya. Sang Mentor bisa saja seseorang yang "tadinya" melakukan pekerjaan tersebut. Kelebihannya adalah hubungan yang baik antara mentor dan mentee, daripada untuk mentee saja. Hubungan mentoring dipertimbangkan tidak lama, biar terjadi secara sekuen atau terus menerus.
Mentor dapat memfasilitasi dengan nasihat perencanaan karir, pedoman pengembangan professional, saran pengembangan pribadi pandangan yang berguna tentang politik organisasi. Proses mentoring berguna bila keprcayaan tinggi dan jelas dan saling pengertian. Mentoring harus bersifat pribadi dan tidak diceritakan pada orang lain. Kesempatan berhubungan dengan eksekutif merupakan kritikal isu karena mentee dapat melihat strategi organisasi.
Efektif mentor adalah memiliki kemampuan mendengar dan komunikasi, sabar, mengetahui tentang organisasi dan bidangnya, memahami orang lain, dan jujur.

Referensi:
  1. Bass, B.M. and Avolio, B.J., 1994, Improving Organizational Effectiveness through Transformational Leadership, Sage, Thousand Oaks.
  2. Bass, B.M., 1960, Leadership, Psychology and Organizational Behavior, Harper and Brothers, New York.
  3. Bennis, W.G. and Nanus, B., 1985, Leaders: The Strategies for Taking Charge, Harper and Row, New York.
  4. Bryman, A., 1992, Charisma and Leadership in Organizations, Sage, London.
  5. Purwanto, M. Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  6. Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.
  7. Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers. Servant Leadeship atau Kepemimpinan Hamba oleh Meme Mery, SE, Trainer di PT PHILLIPS, Inc JKT.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kuliah / Pelajaran dengan judul LEADERSHiP. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://link-soft.blogspot.com/2012/01/leadership.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Tuesday, January 17, 2012

Belum ada komentar untuk "LEADERSHiP"

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini..