NETWORKING AND MENTORING

NETWORKING AND MENTORING,Networking, Mentoring, Mengajar
NETWORKING AND MENTORING

NETWORKING
Ketrampilan interpersonal seperti berkomunikasi, membina relasi, membangun network (jejaring), bersikap empati, dan terampil berbicara di depan umum, atau public speaking, merupakan ketrampilan yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang dewasa ini.
Networking adalah membangun hubungan dengan orang lain atau organisasi yang berpengaruh terhadap kesuksesan professional maupun personal. Karena networking lebih dari sekedar berkenalan, melainkan berbagai potensi dan informasi, mendapatkan integritas dan mempengaruhi, dan menciptakan visi yang mengarahkan kemampuan masing-masing individu untuk melakukan sesuatu terhadap orang lain.
Pengertian tersebut tak berbeda dengan pendapat Dr. Frank Minirth dalam bukunya berjudul You Can. Ia mengungkapkan bahwa networking adalah seni berkomunikasi satu sama lain, berbagi ide, informasi dan sumber daya untuk meraih kesukseksan individu ataupun kelompok. Networking adalah proses kebersamaan. Selain itu networking merupakan jalinan hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan. Secara garis besar dalam membangun networking haruslah berdasarkan prinsip saling menguntungkan dan komunikasi dua arah.
Tips keberahsilan membangun kekuatan networking
  1. Tanamkan pola pikir yang didasari rasa cinta terhadap orang lain
  2. Bersikap sabar, aktif dan proaktif
  3. Cerdas dan selalu menyampaikan informasi yang akurat atau tidak mengada-ada.
  4. Luangkan waktu melakukan komunikasi guna mengembangkan dan mempertahankan hubungan networking.

Meningkatkan Skill Networking dalam Bisnis
Dalam dunia bisnis, networking adalah hal yang penting menjalin hubungan dengan orang lain. Untuk melakukan networking, ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan:
  1. Preparation: Sebelum melakukan networking, melakukan persiapan terlebih dahulu. Pertama-tama adalah harus menetapkan target, misalnya dalam satu event, mengenal 5 orang baru. Kemudian persiapan apa yang kira-kira bisa dibicarakan dengan orang baru, misalnya pertanyaan apa saya yang bisa diajukan. Lalu informasi apa saja yang bisa disampaikan kepada orang baru tersebut.
    Kemudian jangan lupa persiapkan kartu nama. Dan salah satu yang terpenting, menyiapkan pakaian, karena penampilan memberikan kesan pertama. Hal yang perlu diperhatikan jika mendatangi sebuah event terpenting untuk networking,pastikan mengenakan busana professional yang sesuai dengan tema acara.
  2. Get Into Action: Awalnya memang mungkin sulit untuk memulai pembicaraan, namun jangan ragu untuk menyapa orang lain terlebih dahulu. Dapat menyapa orang lain dengan bertanya darimana asal mereka, nama, pekerjaannya, hingga berdiskusi mengenai event yang sedang dihadiri.
    Cara terbaik untuk networking antara lain dengan mendekati orang yang sedang berdiri atau duduk sendiri. Jangan pernah mendekati orang lain yang sedang menelpon atau sedang terlibat dalam pembicaraan empat mata dengan orang lain, karena mungkin saja ia sedang dalam diskusi penting. Tunggu hingga mereka sudah berhenti menelpon atau tidak melakukan aktivitas lainnya.
  3. Maintain Contacts: Dalam event networking, mintalah kartu nama orang yang diajak berkenalan, agar dapat mengingat nama mereka, dan mempunyai catatan bagaimana bisa menghubunginya. Untuk dapat membina hubungan bisa dengan cara mengirimkan email ataupun menhubungi lewat telepon, terutama jika sudah berjanji untuk menghubunginya setelah acara tersebut berakhir.
    Ketrampilan interpersonal khususnya networking dapat diaplikasikan secara luas. Misalnya dalam bidang organisasi, bisnis karier, penjualan, pelayanan pelanggan, pendidikan, dan lain sebagainya. Karena menguasai ketrampilan ini sama dengan menguasai strategi hidup yang paling dasar.

MENTORING
Mentoring digambarkan sebagai aktifitas yang dilakukan seseorang (mentor) untuk orang lain (mentee) dalam rangka membantu orang tersebut melakukan pekerjaannya lebih efektif dan/atau untuk kemajuan dalam karirnya. Sang Mentor bisa saja seseorang yang "tadinya" melakukan pekerjaan tersebut. Mentor mungkin bisa menggunakan berbagai pendekatan, misalnya coaching, training, diskusi, konseling, dan sebagainya.
Mentoring adalah suatu alat yang digunakan organisasi untuk memelihara dan mengembangkan karyawannya. Hal ini bisa berupa latihan praktis dan program formal. Para mentee mengamati, bertanya, dan mempelajari (explore); sementara mentor mendemonstrasikan, menerangkan, dan mencontohkan.
Asumsi berikut ini membentuk dasar bagi suatu program mentoring yang solid.
  • Proses belajar yang terprogram. Tugas mentor adalah untuk meningkatkan proses belajar yang disengaja (intentional learning), termasuk membangun kapasitas melalui metode seperti instruksi, coaching, memberikan pengalaman, modelling dan memberi saran.
  • Kegagalan dan kesuksesan adalah guru yang tangguh. Mentor, sebagai pemimpin dari suatu proses belajar, tentu perlu untuk membagi cerita "bagaimana cara saya melakukannya sehingga berhasil". Mereka juga perlu untuk membagi pengalaman mereka tentang kegagalan, misalnya, "bagaimana saya melakukan kesalahan itu". Kedua pengalaman ini adalah pelajaran yang kuat yang memberikan kesempatan yang berharga untuk menganalisa realitas individu dan organisasi.
  • Pemimpin perlu menceritakan pengalaman mereka. Pengalaman pribadi, anekdot, dan contoh kasus, harus diceritakan karena hal-hal tersebut menawarkan hikmah yang bernilai dan seringkali tak terlupakan. Mentor yang bisa bicara tentang diri mereka sendiri dan tentang pengalaman mereka akan membentuk suatu rapport yang menjadikan mereka "learning leaders".
  • Proses pengembangan akan matang sejalan dengan waktu. Mentoring – jika berhasil - akan menjadi proses belajar yang berkelanjutan yang bukan merupakan suatu event (yang jarang) saja. Hal ini akan menjadi event, pengalaman, observasi, pelajaran, dan analisa yang berlangsung terus menerus.
  • Mentoring adalah sebuah kerjasama. Mentoring yang sukses berarti membagi tanggung jawab untuk belajar, tanpa memperhitungkan fasilitas, materi, waktu, dan semua variable yang ada. Mentoring yang sukses dimulai dengan menentukan kontrak untuk proses belajar, dimana mentor, mentee, dan manajer lini yang terkait ikut terlibat.

Mentoring menggunakan 3 pendekatan antara lain:
  1. Mapping current process dimana pada fase ini mentor diharapkan dapat mengidentifikasi kelemahan dan rancana perbaikan disetiap unit/instalasi tempat mentoring berlangsung.
  2. Diskusi dengan mentee dan mentor yang berlangsung selama 3-4 hari pertama interaksi. Selanjutnya dilakukan identifikasi dan kesepakatan antara mentee dan mentor. Setelah proses pengenalan dan pendekatan berlangsung, diharapkan ada pembagian tugas dan kesepakatan antara mentee dan mentor untuk pelaksanaan kerja sehari-hari. Kegiatan ini akan berlangsung sampai akhir minggu ketiga pelaksanaan mentoring.
  3. Mapping akhir dari proses yang sudah diperbaiki merupakan evaluasi dari proses mentoring untuk menetapkan rencana tindak lanjut pelaksanaan oleh mentee.

Karakteristik seorang mentor yang baik
Semua pebisnis sukses tidak selalu menjadi mentor yang efektif. Individu tertentu lebih efektif dalam perannya mengembangkan orang lain. Apakah seseorang cocok untuk peran seorang mentor akan tergantung dari tahap perkembangan diri dan pengalamannya. Contohnya, seorang individu yang cukup sukses mungkin memiliki latar belakang yang spesifik atau terbatas dan mungkin tidak memiliki pengalaman general yang cukup untuk ditawarkan.
Kualitas yang penting dari seorang mentor yang efektif meliputi :
  1. Keinginan untuk menolong – Seseorang yang tertarik dan mau menolong orang lain.
  2. Memiliki pengalaman yang positif – Seseorang yang memiliki pengalaman formal dan informal yang positif dengan seorang mentor cenderung untuk menjadi mentor yang baik pula.
  3. Reputasi yang baik untuk mengembangkan orang lain – Orang yang berpengalaman yang memiliki reputasi yang baik dalam menolong orang lain akan mengembangkan keterampilan mereka.
  4. Waktu dan energi – Orang yang memiliki waktu dan energi mental untuk diabdikan dalam hubungan tersebut.
  5. Pengetahuan yang up-to-date – Orang yang selalu me-maintain pengetahuan dan keterampilan teknologi yang up-to-date dan terkini.
  6. Sikap belajar – Seseorang yang masih mau dan mampu untuk belajar dan yang melihat keuntungan potensial dari suatu hubungan mentoring.
  7. Memperlihatkan keterampilan manajerial (mentoring) yang efektif – Seseorang yang telah memperlihatkan keterampilan coaching, konseling, facilitating, dan networking yang efektif.

Coaching
Coaching adalah proses mengarahkan yang dilakukan seorang manager untuk melatih dan memberikan orientasi kepada karyawan tentang realitas di tempat kerja dan membantu mengatasi hambatan dalam mencapai prestasi yang optimum.
Situasi kerja yang membutuhkan coaching :
  1. Orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru
  2. Adanya kebutuhan untuk mengajarkan ketrampilan dalam pekerjaan
  3. Komitmen karyawan yang kurang
  4. Konflik dengan rekan kerja
  5. Perubahan dalam orientasi bisnis
  6. Evaluasi formal dan informal

Counseling
Counseling adalah proses pemberian dukungan oleh manager untuk membantu seorang karyawan mengatasi masalah pribadi di tempat kerja atau masalah yang muncul akibat perubahan organisasi yang berdampak pada prestasi kerja.
Situasi kerja yang membutuhkan counseling :
  1. Terjadi perubahan organisasi
  2. PHK
  3. Adanya penurunan gaji, status atau jabatan
  4. Karyawan merasa kecewa dengan atasan
  5. Adanya konflik dengan rekan kerja
  6. Karyawan stress, jenuh atau terlalu banyak tanggung jawab
  7. Karyawan bimbang dengan kemampuannya
  8. Karyawan menghindar ketika mendapat tugas
  9. Karyawan memiliki masalah pribadi, kadang pengaruh pada prestasi
  10. Karyawan mengalami kegagalan
  11. Kemampuan karyawan yang luar biasa

Karakteristik seorang mentee
  1. Konsisten untuk terus memperluas kemampuannya
  2. Terbuka dan menerima cara baru dalam proses belajar dan mau mencoba ide baru
  3. Mampu menerima umpan balik (feedback) dan melakukan perbaikan terhadap hal tersebut
  4. Kemauan untuk menerapkan yang telah dipelajari ke dalam pekerjaannya
  5. Fokus terhadap pencapaian hasil bisnis yang diinginkan
  6. Mampu untuk berkomunikasi dan bekerja secara kooperatif dengan orang lain
  7. Tahu kapan saat untuk meminta pertolongan
  8. Memiliki rasa tanggung jawab dan komitmen pribadi
  9. Mau untuk melakukan pertemuan (meeting) secara teratur

Referensi
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Pelajaran / Tutorial dengan judul NETWORKING AND MENTORING. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://link-soft.blogspot.com/2012/01/networking-and-mentoring-networking-and.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Tuesday, January 17, 2012

Belum ada komentar untuk "NETWORKING AND MENTORING"

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini..